Selasa, 16 Februari 2016

Jenis Tujuan Pendidikan



Jenis Tujuan Pendidikan
Oleh Aris kurniawan

ABSTRAK
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memperoleh ilmu tentang tujuan pendidikan dan memperluas pengetahuan kita tentang ilmu ini, tidak hanya itu, kita juga bisa tahu hal seperti apa yang harus di lakukan d masa depan nanti kalo kita semua telah menjadi guru SD. Jenis tujuan pendidikan merupakan macam-macan dari tujuan pendidikan yaitu tujuan umum, tujuan khusus, tujuan insidental, tujuan sementara, tujuan tak lengkap, dan tujuan intermedier. Pendidikan di Negara kita masih bisa di katakana kurang, karena sarana dan prasarana yang ada di setiap sekolah memadai, mungkin hanya di sebagian sekolah yang memiliki sarana dan prasarana kumplit dan itu mungkin Cuma ada di sekolah kota, maka dari itu pemerintah harus bisa meningkatkan sarana dan prasarana yang ada di semua sekolah, tidak hanya di perkotaan, karena pendidikan itu tidak berdiri cumin d perkotaan, tetapi juga berdiridi pelosok-pelosok. Jadi tidak mengherankan jika siswa siswa yang ada di kota dan di pelososk mempunyai pengetahuan yang berbeda jauh, karena bagi yang sekolah di perkotaan dan kebetulan sarana dan prasarananya lengkap bukan tidak mungkin anak tersebut dapat bisa berkembang dengan baik, akan tetapi siwa yang sekolah di pelosok dan di sekolahnya kurang memadainya sarana dan prasarana mungkin mereka akan kekurangan ilmu dan bisa saja berjalan di tempat dan kurang berkembang, karena kekurangan fasilitasnya. Berdasarkan pembahasan dari tujuan pendidikan, maka pendidikan yang ada di Indonesia harus segera di benahi dan di perbaiki, termasuk melengkapi sarana dan prasarana yang ada di kota khususnya bagi di pelosok. Tidak hanya itu tenaga pengajarpun harus di bekali wawasan yang luas, agar kelak mereka bisa mengarjarkan sesuatu kepada anak didik secara baik dan terarah.
Kata kunci : Tujuan pendidikan dan pedagogik











A.                     Latar Belakang
Pendidikan merupakan segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan (Hudri.2013). pendidikan pada dasarnya proses pertolongan yang di berikan secara sengaja oleh seseorang kepada seorang anak agar dirinya kelak bisa mencapai kedewasaannya dan bisa merubah dirinya dalam segala aspek.
Penyebaran arus globalisasi seperti gelombang yang akan menerjang, tidak ada kompromi, kalau kita tidak siap maka kita akan diterjang, kalau kita tidak mampu maka kita akan menjadi orang tak berguna dan kita hanya akan jadi penonton saja. Akibatnya banyak Desakan dari orang tua yang menuntut sekolah menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional dan desakan dari siswa untuk bisa ikut ujian sertifikasi internasional. Sehingga sekolah yang masih konvensional banyak ditinggalkan siswa dan pada akhirnya banyak pula yang gulung tikar alias tutup karena tidak mendapatkan siswa.(Hanakristina. 2010)
Realitas ini sudah terjadi di dalam pedidikan Indonesia, dengan terpengaruh arus globalisasi, sehingga muncul di pikiran mereka bagaimana caranya untuk menciptakan sesuatu secara cepat, namu tidak mau repot, ini semakin membuat pendidikan di Indonesia terpengaruh, karena tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan, misal sekolah bertarap internasional ini pasti dalam sehari-hari d haruskan berbahasa asing, apakah semua gurunya bisa berbahasa asing, tentu tidak, inilah realitanya, masih banyak yang kurang namun tetap di paksakan di buat menjadi sekolah internasional, dengan tujuan menarik minat para siswa.
Berdasarkan kesenjangan yang terjadi akibat dampak globalisasi maka seharusnya pemerintah melakukan pembenahan dan memperbaiki celah-celah yang dapat merusak dunia pendidikan. misalkan menjadikan pendidikan di Indonesia denga sangat murah, akan tetapi kulaitasnya tidak jempolan, memang ini sulit untuk di wujudkan, tetapi apabila kita  sudah mencobanya ini akan membuat kita tidak peasaran akan pendidikan murah tapi kualitas jempolan.
Ada beberapa solusi untuk menangani kesenjangan tersebut diantaranya, Peningkatan mutu guru dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, peningkatan mutu manajemen sekolah dan manajemen pelayanan pendidikan, peningkatan mutu sarana dan prasarana, penanaman nilai-nilai keteladanan, penelitian dan pengembangan pendidikan dan meningkatkan mutu SDM terutama guru dalam penguasaan Bahasa Inggris dan Bahasa asing lainnya. Batasan makalah dalam makalah ini adalah tujuan pendidikan.
B.                     Landasan Teoritis
1.        Pendidikan
Pendidikan pada dasarnya merupakan laksana eksperimen yang akan tidak akan pernah berhenti sampai kapanpun. Selama manusia masih terus lahir ke dunia ini, maka pendidikanpun akan terus terlahir dengan mengikuti jaman, dan akan terus berkembang. Berikut ini ada penjelasan mengenai pendidikan, dan pendidikan di SD.
a.     Pengertian pendidikan
Pendidikan adalah  suatu proses meningkatkan kecerdasan seseorang dengan terus di arahkan, sehingga orang tersebut dapat memaksimalkan kecerdasan yang di milikinya, tidak hanya itu, kecerdasan disini mengandung arti menyeluruh, sehingga kelak bisa berguna bagi penghidupannya d masa depan. (Pembukaan UUD 1945).
b.       Pendidikan di SD
Pendidikan di SD (Sekolah Dasar) merupakan pendidikan yang paling berpengaruh bagi pola pikir anak didik, karena pendidikan di SD merupakan awal dari anak didik mengenal yang namanya pendidikan, meskipun sejak lahir sudah di didik oleh kedua orang tuanya, akan tetapi pendidikan yang sebenarnya dan seutuhnya di ajarkan di mulai sejak SD, entah itu belajar membaca, berhitung dan lain sebagainya, di sini lah tingkat kecerdasan seseorang di asah dan terus di kembangkan oleh pendidik, agar anak didik tersebut bisa memiliki tingkat kecerdasan yang sangat baik. Pendidikan di SD juga mengembangkan pola pikir anak didik untuk hidup ke depannya, entah itu dalam bergaul di lingkungan sekitarnya, ataupun di lingkungan yang baru, setelah ini semua tercapai, anak didik ini di tuntut untuk memaksimalkan kecerdasannya agar bisa menyiapkan  dirinya untuk mempersiapkan kembali pengajaran yang akan di terimanya di SMP kelak.
Adapun tujuan operasional pendidikan Sekolah Dasar (SD), dinyatakan di dalam Kurikulum Pendidikan Dasar, yaitu memberi bekal kemampuan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung, wawasan dan ketrampilan dasar yang berguna bagi siswa berdasrkan tingkat perkembangannya. Selain itu, ia juga untuk mempersiapkan mereka mengikuti pendidikan pada tahapan selanjutnya, yakni pendidikan di sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP). (Isnaesturita, 2013).
2.      Tujuan Pendidikan
a.     Pengertian
Tujuan pendidikan adalah salah satu unsur pendidikan berupa rumusan tentang apa yang harus dicapai oleh anak didik, yang berfungsi sebagai pemberi arah bagi semua kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan menjadi pedoman dalam rangka menetapkan isi, cara-cara mendidik atau metode pendidikan, alat pendidikan, dan menjadi tolak ukur dalam rangka melakukan evaluasi terhadap hasil pendidikan. (Ahira dan Anne. 2010).
b.    Jenis Tujuan Pendidikan
Di dalam pendidikan terdapat beberapa jenis tujuan pendidikan yaitu tujuan umum, tujuan khusus, tujuan insidental, tujuan sementara, tujuan tak lengkap, dan tujuan intermedier.
1)        Menurut M J Langeveld (Ahmadi dan Uhbiyati. 2003).
                                                                   i.          Tujuan Umum
Tujuan umum adalah kedewasaan anak didik. Hal ini berarti bahwa semua aktivitas pendidikan seharusnya diarahkan ke sana, demi tercapainya tujuan umum tersebut.
                                                                 ii.          Tujuan Khusus
Untuk mencapai tujuan umum, kita perlu juga melewati jalan-jalan yang khusus. Untuk mengkhususkan tujuan umum itu, kita dapat mempergunakan beberapa pandangan dasar. dengan adanya berbagai pandangan dasar, tujuan pendidikan akan memperoleh corak yang khusus dengan tidak mengubah sifat tujuan umum.
                                                               iii.          Tujuan Insidental
Tujuan ini sesungguhnya adalah tujuan yang terpisah dari tujuan umum, tetapi kadang-kadang mengambil bagian dalam menuju ke tujuan umum. Misalnya, anak kadang-kadang kita ajak makan bersama-sama (karena merasa perlu), tetapi lain kali tidak. Anak kadang-kadang kita marahi (karena melakukan kesalahan), tetapi lain kali tidak demikian, dan sebagainya.
                                                                    iv.     Tujuan Sementara
Tujuan sementara ini adalah titik-titik perhatian sementara yang kesemuanya itu sebagai persiapan, untuk menuju kepada tujuan umum tersebut, misalnya : membiasakan anak suka bersih, tidak membuang air kecil di sembarang tempat, membiasakan anak berbicara sopan, melatih anak mengerjakan sesuatu yang bermanfaat, dan sebagainya.
                                                                 v.          Tujuan Tak Lengkap
Tujuan tak lengkap adalah tujuan yang berkaitan dengan kepribadian manusia dari  satu aspek saja, yang berhubungan dengan nilai-nilai hidup tertentu. Misalnya kesusilaan, keagamaan, keindahan, kemasyarakatan, pengetahuan, dan sebagainya. Dari masing-masing aspek itu mendapat giliran penanganan dalam usaha pendidikan, atau maju bersama-sama secara terpisah.
                                                                   vi.      Tujuan Intermedier
Tujuan ini adalah tujuan yang berkaitan dengan penguasaan sesuatu pengetahuan atau keterampilan demi tercapainya tujuan sementara. Misalnya, anak belajar membaca, menulis, matematika, berhitung, dan sebagainya.

2)        Sementara  menururt M.J Langeveld (Isnaesturita 2013).
                                                                    i.         Tujuan Umum
Tujuan umum adalah tujuan pendidikan yang bersifat universal dan dirumuskan berdasar kepada hakikat manusia yaitu ”kedewasaan” dalam arti “pribadi yang integral baik segi individualitas, sosialitas, dan moralitas, atau pribadi yang bertanggung jawab secara individual, social, dam moral”.
                                                                  ii.         Tujuan Khusus
Pengkhususan tujuan umum yaitu tujuan pendidikan yang dirumuskan berdasarkan filsafat bangsa atau kebudayaan serta kepentingan bangsa,  atau atas dasar keyakinan tertentu, sehingga antara lain tercipta tujuan pendidikan nasional suatu bangsa.
                                                                iii.         Tujuan Insidental
Tujuan insidental adalah suatu tujuan yang terjadi secara kebetulan.Tujuan ini adalah tujuan pendidikan yang terjadi secara khusus pada situasi tertentu. Contoh: ketika seseorang melihat seorang anak menggangu anak lain, maka ia akan menasehati anak itu agar tidak mengganggu.
                                                                iv.         Tujuan Sementara
Tujuan sementara adalah tujuan pendidikan yang sementara dicapai untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, seperti: “anak dibiasakan tidak kencing ditempat tidur agar ia tahu tentang kebersihan”, anak dibiasakan disiplin menempatkan barang-barangnya ditempat tertentu atau datang dan berangkat tepat waktunya, agar kelak berdisiplin dalam segala hal. Demikian pula tamat SD merupakan tujuan sementara untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi.
                                                                  v.         Tujuan Tak Lengkap
Tujuan tak lengkap adalah tujuan yang berhubungan dengan suatu aspek kepribadian tertentu seperti halnya tujuan pendidikan agama, tujuan pendidikan, tujuan pendidikan moral, tujuan pendidikan jasmani, tujuan pendidikan intelektual dan sebagainya.
                                                                vi.         Tujuan Intermedier
Tujuan intermedier adalah tujuan yang merupakan alat untuk mencapai tujuan yang lebih lanjut, seperti menguasai bahasa inggris agar dapat mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang ditulis dalam bahasa inggris.Dengan demikian tujuan intermedier bisa dikatakan sebagai tujuan yang berfungsi sebagai alat.

3)        Menurut Sujatmoko (2011).
i.                    Tujuan Umum
Tujuan ini merupakan tujuan yang paling jauh dan yang paling akhir dicapai, dan merupakan keseluruhan / kebulatan tujuan yang ingin dicapai, misalnya kedewasaan, manusia muslim sejati, manusia Indonesia seutuhnya dan sebagainya.
ii.                  Tujuan Khusus
Tujuan Tujuan ini merupakan pengkhususan dari tujuan umum yaitu pengkhususan berdasarkan usia, jenis kelamin, intelegensi (anak super normal, normal, di bawah normal), bakat atau minat.
iii.                Tujuan Insidental
Tujuan insidental merupakan tujuan yang ingin dicapai pada saat-saat tertentu, misal memberi tahu cara-cara makan yang sopan pada saat makan bersama.
iv.                Tujuan Sementara
Tujuan ini hanya berlaku sementara, kalau sudah tercapai tujuan yang di inginkan, maka tujuan sementara itu lalu ditinggalkan, contohnya memasukan anak ke pesantren.
v.                  Tujuan Tak Lengkap
Tujuan tak lengkap Tujuan ini hanya meliputi sebagian kehidupan manusia, misalnya segi psikologis, biologis atau sosiologis saja.
vi.                Tujuan Intermedier
Tujuan ini merupakan tujuan perantara untuk mencapai tujuan yang pokok, contohnya memasukan anak pada pusat pelatihan kerja.

4)        Menurut  Ahira dan Anne (2010)
i.                    Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan tujuan yang menjadi sumber bagi tujuan lainnya. Semua manusia ingin mrncapai tujuan tersebut yakni manusia dewasa/kedewasaan atau menjadi manusia. Tujuan umum ini dapat dijabarkan menjadi tujuan-tujuan khusus.
ii.                  Tujuan Khusus
Tujuan umum merupakan pengkhususan dari tujuan umum yang dirumuskan berdasarkan asas atau prinsip sebagai berikut:
Usia, bakat dan jenis kelamin anak didik
Kemungkinsn-kemungkinan yang ada pada keluarga dan alam sekitar anak didik
Tujuan kemasyarakatan bagi si anak
Kesanggupan-kesanggupan yang ada pada pendidik
Tugas lembaga pendidikan
Tugas bangsa dan manusia pada waktu dan tempat tertentu
iii.                Tujuan Insidental
Tujuan insidental adalah tujuan yang menyangkut suatu peristiwa khusus. Tujuan insidental jauh hubungannya dengan tujuan umum, namun demikian tujuan insidental tetap terarah juga pada pencapaian tujuan umum. Contoh: sebelum jam belajar dimulai, anak-anak bermain di pintu gerbang SD. Dengan tujuan agar anak-anak tersebut tidak menghalangi atau tidak menganggu orang lain yang akan melewati pintu gerbang, maka guru melarang anak-anak tersebut bermain di pintu gerbang. Agar tidak masuk angin, anak-anak dilarang berlama-lama bermain air dan sebagainya.
iv.                Tujuan Sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang terdapat pada langkah-langkah pencapaian tujuan umum, atau yang merupakan “tempat berhenti dalam perjalanan” dalam rangka mencapai tujuan umum. Tujuan ini dicapai untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Setiap tujuan sementara ini erat hubungannya dengan masa perkembangan anak. Contoh : dalam rangka mencapai tujuan umum pendidikan, maka akan terdapat tujuan sementara seperti : agar anak dapat berjalan; agar anak dapat berbicara; agar anak biasa hidup bersih; anak dibiasakan tidak kencing di tempat tidur agar ia tahu tentang kebersihan, dll.
v.                  Tujuan Tak Lengkap
Tujuan tak lengkap adalah tujuan pendidikan yang hanya berkenaan dengan salah satu aspek kemampuan atau dimensi kehidupan. Tujuan ini erat hubungannya dengan suatu aspek kepribadian tertentu seperti halnya tujuan pendidikan agama, tujuan pendidikan moral, tujuan pendidikan jasmani, tujuan pendidikan intelektual dan sebagainya. Contoh : agar anak mampu menyebutkan urutan bilangan; agar anak hapal membaca do’a sebelum makan; tujuan mata pelajaran matematika; tujuan mata pelajaran bahasa Inggris, dll. Masing-masing contoh tujuan tersebut tidaklah lengkap dalam arti tidak mencakup keseluruhan aspek yang harus dikembangkan pada diri anak didik.
vi.                Tujuan Intermedier
Tujuan intermedier adalah tujuan pendidikan yang apabila dapat dicapai menjadi alat atau menjadi jembatan untuk mencapai tujuan pendidikan lainnya yang lebih luas atau lebih tinggi tingkatannya. Tujuan ini merupakan alat untuk mencapai tujuan yang lebih lanjut, seperti halnya menguasai bahasa inggris agar dapat mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang ditulis dalam bahasa inggris. Contoh : Di TK, anak diharapkan mampu menyebutkan urutan bilangan dan menuliskan angka. Tujuan ini akan menjadi perantara untuk kemudian anak mampu berhitung. Belajar berhitung biasanya dilakukan di SD. Tujuan ini juga akan menjadi perantara agar anak nantinya diharapkan mampu memecahkan berbagai permasalahan yang berkenaan dengan perhitungan atau matematika, statistika dsb yang pada akhirnya diharapkan secara mandiri anak mampu memecahkan persoalan perhitungan dalam kehidupannya. Demikian halnya, tujuan pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan perantara/jembatan bagi tujuan pendidikan Sekolah Dasar, tujuan pendidikan Sekolah Dasar merupakan perantara bagi tujuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan seterusnya.






















C.                     Pembahasan
Berdasarkan tujuan pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan. Menurut M J Langeveld (Ahmadi dan Uhbiyati. 2003 ) terdapat beberapa kekurangan yaitu ada beberapa bagian yang di sebutkan M.J Langeveld terutama pada tujuan ksusu itu tidak ada dalam bukunya  (Ahmadi dan Uhbiyati. 2003) ada bagian bagian yang hilang, sedangkan kelebihan menurut M J Langeveld (Ahmadi dan Uhbiyati. 2003) adalah materi yang di sampaikannya sudah cukup meskipun ada bagian yang hialang.
Kekurangan dan kelebihan menurut M.J Langeveld (Isnaesturita 2013) terdapat beberapa kekurangan yaitu pada tujuan umum, beliau hanya menjabarkan garis besarnya tidak di sertai pembahasan lebih lanjut, seperti yang di katakana oleh M.J Langeveld. Sedangkan kelebihan menurut M.J Langeveld (Isnaesturita 2013) adalah materi di dalamnya di sertai contoh-contoh, sehingga para pembaca akn paham melalui contoh tersebut.
Kekurangan dan kelebihan menurut M.J Langeveld (Sujatmoko. 2011) terdapat beberapa kekurangan diantaranya, penggunaan bahasa yang terlalu tinggi dan terlalu singkat, ini dapat membuat si pembaca mengulang-ngulang membacanya untuk memahami pendapat itu beda dengan pendapat M.J Langeveld yang menggunakan bahasa baku dan mudah di serap. Sedangkan kelebihan menurut M.J Langeveld (Sujatmoko. 2011) adalah materi di dalamnya ada unsur-unsur penambahan seperti pada tujuan khusus, ini apat membuat si pembaca akan sedikit cepat memahami materi tersebut.
Kekurangan dan kelebihan menurut M.J Langeveld (Ahira dan Anne. 2010) terdapat beberapa kekurangan diantaranya, pada tujuan umum kurangnya penjabaran yang di kemukakan oleh M.J Langeveld. Sedangkan kelebihan menurut M.J Langeveld (Ahira dan Anne. 2010) adalah terdapat pada tujuan khusus, tujuan insidental, tujuan sementara, tujuan tak lengkap dan tujuan intermedier di dalamnya sudah sangat jelas di tuliskan apa yang di kemukakan oleh M.J Langeveld, dan di sertai juga dengan contoh-contohnya.


D.                     Kesimpulan
Melalui tujuan pendidikan inilah kita bisa mengetahui tentang tujuan pendidikan yang di kemukakan oleh para ahli, diantarnya ada tujuan umum, khusus, insidental, sementara, tak lengkap dan intermedier. Setelah kita tahu arti dari tujuan pendidikan ini, kita sedikit banyaknya dapat mengetahui tujuan pendidikan ini, tujuan pendidikan ini pertama membahas tujuan umum yaitu proses tercapinya kedewasaan anak didik, artinya di sini semua hal yang berkaitan dengan pendidikan, itu tandanya proses kedewasaan anak didik dari tahapan paling bawah sanpai tahapan paling atas, proses kedewasaan mencakup semuanya termasuk di dalamnya jasmani dan rohani.
Pendidikan merupakan proses perubahan yang rasakan oleh semua orang termasuk anak didik, di mana perubahan ini dapat berengaruh pada diri anak didik tersebut, entah itu pengaruh positip, ataupun pengaruh negatip. Yang  ke dua ialah tujuan khusus, tujuan ini sangat erat kaitannya dengan tujuan umun karena tujuan ini cikal bakalnya dari tujuan umum, akan tetapi tujuan khusus ini merupakan tujuan penghususan dari tujuan umum, yang di dalamnya membhas tentang kehidupan anak didik, entah itu menyangkut umur, jnis kelamin, keluarga, lingkugan dimana ia tinggal dan di didik. Yang ketiga ialah tujuan insidental, tujuan ini sangat jauh hubungannya dengan tujuan umum, karena tujuan ini terbentuk secara kebetulan atau tidak sengaja, akan tetapi hubungan ini terarah pada pencapaian tujuan umum. Yang ke empat yaitu tujuan sementara, tujuan ini berkaitan dengan tujuan khusus, karena sebelum menuju ke tujuan khusus, tujuan sementara inilah yang mempersiapkankannya. Yang kelima ialah tujuan tak lengkap, tujuan tak lengkap ini adalah terpisah pisah, namun terpisah pisahnya pada satu aspek saja. Dan yang terakhir atau ke enam yaitu tujuan intermedier, tujuan ini merupakan jembatan untuk mencapai pendidikan yang lebih luas cakupannya.
Tujuan pendidikan seperti ini perlu di lakukan secara benar dan perlu memiliki keterampilan yang bagus, entah itu keterampilan dalam berbahasa, keterampilan intelektual dan keterampilan-keterampialn lainnya.

A.    Daftar Pustaka

Ahira dan Anne. (2010). Tujuan Pendidikan. [Online]. Tersedia di:

Ahmadi Abu., Drs.H. dan Uhbiyati Nur., Dra. (2003). Ilmu Pendidikan. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Hudri Said.  (2013). Pengerttian pendidikan menurut ahli. [Online]. Tersedia di:

Hanakristina. 2010. Pengaruh Globalisasi Terhadap Pendidikan. [Online]. Tersedia di: http://hanakristina.wordpress.com/2010/03/29/dampak-globalisasi-dalam-dunia-    pendidikan/[17 Oktober 2014]

Sujatmoko Ivan.  2011.  Konsep, fungsi, tujuan dan aliran-aliran. [Online]. Tersedia di:
http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/03/konsep-fungsi-tujuan-dan-aliran-aliran.html [06 Oktober 2014]

Isnaesturita. 2013. Tujuan Pendidikan. [Online]. Tersedia di  http://isnaesturita.wordpress.com/2013/02/27/tujuan-pendidikan/
[06 Oktober 2014]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar