Jenis Tujuan Pendidikan
Oleh Aris kurniawan
ABSTRAK
Tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memperoleh ilmu tentang tujuan pendidikan dan memperluas
pengetahuan kita tentang ilmu ini, tidak hanya itu, kita juga bisa tahu hal
seperti apa yang harus di lakukan d masa depan nanti kalo kita semua telah
menjadi guru SD. Jenis tujuan pendidikan merupakan macam-macan dari tujuan
pendidikan yaitu tujuan umum, tujuan khusus, tujuan insidental, tujuan
sementara, tujuan tak lengkap, dan tujuan intermedier. Pendidikan di Negara
kita masih bisa di katakana kurang, karena sarana dan prasarana yang ada di
setiap sekolah memadai, mungkin hanya di sebagian sekolah yang memiliki sarana
dan prasarana kumplit dan itu mungkin Cuma ada di sekolah kota, maka dari itu
pemerintah harus bisa meningkatkan sarana dan prasarana yang ada di semua
sekolah, tidak hanya di perkotaan, karena pendidikan itu tidak berdiri cumin d
perkotaan, tetapi juga berdiridi pelosok-pelosok. Jadi tidak mengherankan jika
siswa siswa yang ada di kota dan di pelososk mempunyai pengetahuan yang berbeda
jauh, karena bagi yang sekolah di perkotaan dan kebetulan sarana dan
prasarananya lengkap bukan tidak mungkin anak tersebut dapat bisa berkembang
dengan baik, akan tetapi siwa yang sekolah di pelosok dan di sekolahnya kurang
memadainya sarana dan prasarana mungkin mereka akan kekurangan ilmu dan bisa saja
berjalan di tempat dan kurang berkembang, karena kekurangan fasilitasnya.
Berdasarkan pembahasan dari tujuan pendidikan, maka pendidikan yang ada di
Indonesia harus segera di benahi dan di perbaiki, termasuk melengkapi sarana
dan prasarana yang ada di kota khususnya bagi di pelosok. Tidak hanya itu
tenaga pengajarpun harus di bekali wawasan yang luas, agar kelak mereka bisa
mengarjarkan sesuatu kepada anak didik secara baik dan terarah.
Kata kunci : Tujuan pendidikan dan pedagogik
A.
Latar Belakang
Pendidikan merupakan segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin
perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan (Hudri.2013). pendidikan
pada dasarnya proses pertolongan yang di berikan secara sengaja oleh seseorang
kepada seorang anak agar dirinya kelak bisa mencapai kedewasaannya dan bisa
merubah dirinya dalam segala aspek.
Penyebaran
arus globalisasi seperti gelombang yang akan menerjang, tidak ada
kompromi, kalau kita tidak siap maka kita akan diterjang, kalau kita tidak
mampu maka kita akan menjadi orang tak berguna dan kita hanya akan jadi
penonton saja. Akibatnya banyak Desakan dari orang tua yang menuntut sekolah
menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional dan desakan dari siswa untuk
bisa ikut ujian sertifikasi internasional. Sehingga sekolah yang masih
konvensional banyak ditinggalkan siswa dan pada akhirnya banyak pula yang
gulung tikar alias tutup karena tidak mendapatkan siswa.(Hanakristina.
2010)
Realitas ini sudah terjadi di
dalam pedidikan Indonesia, dengan terpengaruh arus globalisasi, sehingga muncul
di pikiran mereka bagaimana caranya untuk menciptakan sesuatu secara cepat,
namu tidak mau repot, ini semakin membuat pendidikan di Indonesia terpengaruh,
karena tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan, misal sekolah bertarap
internasional ini pasti dalam sehari-hari d haruskan berbahasa asing, apakah
semua gurunya bisa berbahasa asing, tentu tidak, inilah realitanya, masih
banyak yang kurang namun tetap di paksakan di buat menjadi sekolah
internasional, dengan tujuan menarik minat para siswa.
Berdasarkan kesenjangan yang
terjadi akibat dampak globalisasi maka seharusnya pemerintah melakukan
pembenahan dan memperbaiki celah-celah yang dapat merusak dunia pendidikan.
misalkan menjadikan pendidikan di Indonesia denga sangat murah, akan tetapi
kulaitasnya tidak jempolan, memang ini sulit untuk di wujudkan, tetapi apabila
kita sudah mencobanya ini akan membuat
kita tidak peasaran akan pendidikan murah tapi kualitas jempolan.
Ada beberapa solusi untuk menangani kesenjangan tersebut diantaranya, Peningkatan mutu guru dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi,
peningkatan mutu manajemen sekolah dan manajemen pelayanan pendidikan, peningkatan mutu sarana dan prasarana, penanaman nilai-nilai
keteladanan, penelitian dan pengembangan pendidikan dan meningkatkan mutu SDM terutama
guru dalam penguasaan Bahasa Inggris
dan Bahasa asing lainnya. Batasan makalah dalam makalah ini
adalah tujuan pendidikan.
B.
Landasan Teoritis
1.
Pendidikan
Pendidikan pada dasarnya merupakan laksana eksperimen yang akan
tidak akan pernah berhenti sampai kapanpun. Selama manusia masih terus lahir ke
dunia ini, maka pendidikanpun akan terus terlahir dengan mengikuti jaman, dan akan
terus berkembang. Berikut ini ada penjelasan mengenai pendidikan, dan
pendidikan di SD.
a. Pengertian
pendidikan
Pendidikan
adalah suatu proses meningkatkan kecerdasan seseorang
dengan terus di arahkan, sehingga orang tersebut dapat memaksimalkan kecerdasan
yang di milikinya, tidak hanya itu, kecerdasan disini mengandung arti
menyeluruh, sehingga kelak bisa berguna bagi penghidupannya d masa depan.
(Pembukaan UUD 1945).
b. Pendidikan
di SD
Pendidikan di SD (Sekolah Dasar)
merupakan pendidikan yang paling berpengaruh
bagi pola pikir anak didik, karena pendidikan di SD merupakan awal dari anak
didik mengenal yang namanya pendidikan, meskipun sejak lahir sudah di didik
oleh kedua orang tuanya, akan tetapi pendidikan yang sebenarnya dan seutuhnya
di ajarkan di mulai sejak SD, entah itu belajar membaca, berhitung dan lain
sebagainya, di sini lah tingkat kecerdasan seseorang di asah dan terus di
kembangkan oleh pendidik, agar anak didik tersebut bisa memiliki tingkat
kecerdasan yang sangat baik. Pendidikan di SD juga mengembangkan pola pikir
anak didik untuk hidup ke depannya, entah itu dalam bergaul di lingkungan
sekitarnya, ataupun di lingkungan yang baru, setelah ini semua tercapai, anak
didik ini di tuntut untuk memaksimalkan kecerdasannya agar bisa menyiapkan dirinya untuk mempersiapkan kembali pengajaran
yang akan di terimanya di SMP kelak.
Adapun
tujuan operasional pendidikan Sekolah Dasar (SD), dinyatakan di dalam Kurikulum
Pendidikan Dasar, yaitu memberi bekal kemampuan dasar untuk membaca, menulis dan
berhitung, wawasan dan ketrampilan dasar yang berguna bagi siswa berdasrkan
tingkat perkembangannya. Selain itu, ia juga untuk mempersiapkan mereka
mengikuti pendidikan pada tahapan selanjutnya, yakni pendidikan di sekolah
lanjutan tingkat pertama (SLTP). (Isnaesturita, 2013).
2. Tujuan
Pendidikan
a. Pengertian
Tujuan
pendidikan adalah salah satu unsur pendidikan berupa
rumusan tentang apa yang harus dicapai oleh anak didik, yang berfungsi sebagai
pemberi arah bagi semua kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan menjadi pedoman
dalam rangka menetapkan isi, cara-cara mendidik atau metode pendidikan, alat
pendidikan, dan menjadi tolak ukur dalam rangka melakukan evaluasi terhadap
hasil pendidikan. (Ahira dan
Anne. 2010).
Di dalam pendidikan terdapat beberapa
jenis tujuan pendidikan yaitu tujuan umum, tujuan khusus, tujuan insidental,
tujuan sementara, tujuan tak lengkap, dan tujuan intermedier.
1)
Menurut M J
Langeveld (Ahmadi dan Uhbiyati. 2003).
i.
Tujuan Umum
Tujuan umum adalah
kedewasaan anak didik. Hal ini berarti bahwa semua aktivitas pendidikan
seharusnya diarahkan ke sana, demi tercapainya tujuan umum tersebut.
ii.
Tujuan Khusus
Untuk mencapai tujuan umum,
kita perlu juga melewati jalan-jalan yang khusus. Untuk mengkhususkan tujuan
umum itu, kita dapat mempergunakan beberapa pandangan dasar. dengan adanya
berbagai pandangan dasar, tujuan pendidikan akan memperoleh corak yang khusus
dengan tidak mengubah sifat tujuan umum.
iii.
Tujuan
Insidental
Tujuan ini sesungguhnya
adalah tujuan yang terpisah dari tujuan umum, tetapi kadang-kadang mengambil
bagian dalam menuju ke tujuan umum. Misalnya, anak kadang-kadang kita ajak
makan bersama-sama (karena merasa perlu), tetapi lain kali tidak. Anak
kadang-kadang kita marahi (karena melakukan kesalahan), tetapi lain kali tidak
demikian, dan sebagainya.
iv. Tujuan Sementara
Tujuan sementara ini adalah
titik-titik perhatian sementara yang kesemuanya itu sebagai persiapan, untuk
menuju kepada tujuan umum tersebut, misalnya : membiasakan anak suka bersih,
tidak membuang air kecil di sembarang tempat, membiasakan anak berbicara sopan,
melatih anak mengerjakan sesuatu yang bermanfaat, dan sebagainya.
v.
Tujuan Tak
Lengkap
Tujuan tak lengkap adalah
tujuan yang berkaitan dengan kepribadian manusia dari satu aspek saja, yang berhubungan dengan
nilai-nilai hidup tertentu. Misalnya kesusilaan, keagamaan, keindahan,
kemasyarakatan, pengetahuan, dan sebagainya. Dari masing-masing aspek itu
mendapat giliran penanganan dalam usaha pendidikan, atau maju bersama-sama
secara terpisah.
vi.
Tujuan
Intermedier
Tujuan ini adalah tujuan
yang berkaitan dengan penguasaan sesuatu pengetahuan atau keterampilan demi
tercapainya tujuan sementara. Misalnya, anak belajar membaca, menulis,
matematika, berhitung, dan sebagainya.
2)
Sementara menururt M.J Langeveld (Isnaesturita 2013).
i.
Tujuan Umum
Tujuan
umum adalah tujuan pendidikan yang bersifat universal dan dirumuskan berdasar
kepada hakikat manusia yaitu ”kedewasaan”
dalam arti “pribadi yang integral baik segi individualitas, sosialitas, dan
moralitas, atau pribadi yang bertanggung jawab secara individual, social, dam
moral”.
ii.
Tujuan Khusus
Pengkhususan tujuan umum yaitu
tujuan pendidikan yang dirumuskan berdasarkan filsafat bangsa atau kebudayaan
serta kepentingan bangsa, atau atas dasar keyakinan tertentu, sehingga
antara lain tercipta tujuan pendidikan nasional suatu bangsa.
iii.
Tujuan
Insidental
Tujuan insidental adalah suatu
tujuan yang terjadi secara kebetulan.Tujuan ini adalah tujuan pendidikan yang
terjadi secara khusus pada situasi tertentu. Contoh: ketika seseorang melihat
seorang anak menggangu anak lain, maka ia akan menasehati anak itu agar tidak
mengganggu.
iv.
Tujuan Sementara
Tujuan sementara adalah tujuan
pendidikan yang sementara dicapai untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi,
seperti: “anak dibiasakan tidak kencing ditempat tidur agar ia tahu tentang
kebersihan”, anak dibiasakan disiplin menempatkan barang-barangnya ditempat
tertentu atau datang dan berangkat tepat waktunya, agar kelak berdisiplin dalam
segala hal. Demikian pula tamat SD merupakan tujuan sementara untuk mencapai
tujuan pendidikan yang lebih tinggi.
v.
Tujuan Tak
Lengkap
Tujuan tak lengkap adalah tujuan
yang berhubungan dengan suatu aspek kepribadian tertentu seperti halnya tujuan
pendidikan agama, tujuan pendidikan, tujuan pendidikan moral, tujuan pendidikan
jasmani, tujuan pendidikan intelektual dan sebagainya.
vi.
Tujuan
Intermedier
Tujuan intermedier adalah tujuan
yang merupakan alat untuk mencapai tujuan yang lebih lanjut, seperti menguasai
bahasa inggris agar dapat mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang ditulis
dalam bahasa inggris.Dengan demikian tujuan intermedier bisa dikatakan sebagai
tujuan yang berfungsi sebagai alat.
3)
Menurut Sujatmoko
(2011).
i.
Tujuan Umum
Tujuan ini merupakan tujuan yang
paling jauh dan yang paling akhir dicapai, dan merupakan keseluruhan /
kebulatan tujuan yang ingin dicapai, misalnya kedewasaan, manusia muslim
sejati, manusia Indonesia seutuhnya dan sebagainya.
ii.
Tujuan Khusus
Tujuan
Tujuan ini merupakan pengkhususan
dari tujuan umum yaitu pengkhususan berdasarkan usia, jenis kelamin,
intelegensi (anak super normal, normal, di bawah normal), bakat atau
minat.
iii.
Tujuan Insidental
Tujuan
insidental merupakan
tujuan yang ingin dicapai pada saat-saat tertentu, misal memberi tahu cara-cara
makan yang sopan pada saat makan bersama.
iv.
Tujuan Sementara
Tujuan ini hanya berlaku sementara, kalau sudah tercapai tujuan
yang di inginkan, maka tujuan sementara itu lalu ditinggalkan, contohnya
memasukan anak ke pesantren.
v.
Tujuan Tak
Lengkap
Tujuan
tak lengkap Tujuan
ini hanya meliputi sebagian kehidupan manusia, misalnya segi psikologis,
biologis atau sosiologis saja.
vi.
Tujuan
Intermedier
Tujuan ini merupakan tujuan perantara untuk mencapai tujuan yang
pokok, contohnya memasukan anak pada pusat pelatihan kerja.
4)
Menurut Ahira
dan Anne (2010)
i.
Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan tujuan yang menjadi sumber bagi
tujuan lainnya. Semua manusia ingin mrncapai tujuan tersebut yakni manusia
dewasa/kedewasaan atau menjadi manusia. Tujuan umum ini dapat dijabarkan
menjadi tujuan-tujuan khusus.
ii.
Tujuan Khusus
Tujuan umum merupakan pengkhususan dari tujuan umum yang dirumuskan
berdasarkan asas atau prinsip sebagai berikut:
Usia, bakat
dan jenis kelamin anak didik
Kemungkinsn-kemungkinan
yang ada pada keluarga dan alam sekitar anak didik
Tujuan kemasyarakatan bagi si anak
Kesanggupan-kesanggupan yang ada pada pendidik
Tugas lembaga pendidikan
Tugas bangsa dan manusia pada waktu dan tempat
tertentu
iii.
Tujuan Insidental
Tujuan insidental adalah tujuan yang menyangkut suatu peristiwa khusus. Tujuan insidental jauh hubungannya dengan tujuan
umum, namun demikian tujuan insidental tetap terarah juga pada pencapaian tujuan umum. Contoh: sebelum jam
belajar dimulai, anak-anak bermain di pintu gerbang SD. Dengan tujuan agar
anak-anak tersebut tidak menghalangi atau tidak menganggu orang lain yang akan
melewati pintu gerbang, maka guru melarang anak-anak tersebut bermain di pintu
gerbang. Agar tidak masuk angin, anak-anak dilarang berlama-lama bermain air
dan sebagainya.
iv.
Tujuan Sementara
Tujuan
sementara ialah
tujuan yang terdapat pada langkah-langkah pencapaian tujuan umum, atau yang
merupakan “tempat berhenti dalam perjalanan” dalam rangka mencapai tujuan umum.
Tujuan ini dicapai untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Setiap tujuan
sementara ini erat hubungannya dengan masa perkembangan anak. Contoh : dalam
rangka mencapai tujuan umum pendidikan, maka akan terdapat tujuan sementara
seperti : agar anak dapat berjalan; agar anak dapat berbicara; agar anak biasa
hidup bersih; anak dibiasakan tidak kencing di tempat tidur agar ia tahu
tentang kebersihan, dll.
v.
Tujuan Tak Lengkap
Tujuan tak
lengkap adalah
tujuan pendidikan yang hanya berkenaan dengan salah satu aspek kemampuan atau
dimensi kehidupan. Tujuan ini erat hubungannya dengan suatu aspek kepribadian
tertentu seperti halnya tujuan pendidikan agama, tujuan pendidikan moral,
tujuan pendidikan jasmani, tujuan pendidikan intelektual dan sebagainya. Contoh
: agar anak mampu menyebutkan urutan bilangan; agar anak hapal membaca do’a
sebelum makan; tujuan mata pelajaran matematika; tujuan mata pelajaran bahasa
Inggris, dll. Masing-masing contoh tujuan tersebut tidaklah lengkap dalam arti
tidak mencakup keseluruhan aspek yang harus dikembangkan pada diri anak didik.
vi.
Tujuan Intermedier
Tujuan
intermedier adalah
tujuan pendidikan yang apabila dapat dicapai menjadi alat atau menjadi jembatan
untuk mencapai tujuan pendidikan lainnya yang lebih luas atau lebih tinggi
tingkatannya. Tujuan ini merupakan alat untuk mencapai tujuan yang lebih
lanjut, seperti halnya menguasai bahasa inggris agar dapat mempelajari berbagai
ilmu pengetahuan yang ditulis dalam bahasa inggris. Contoh : Di TK, anak
diharapkan mampu menyebutkan urutan bilangan dan menuliskan angka. Tujuan ini
akan menjadi perantara untuk kemudian anak mampu berhitung. Belajar berhitung
biasanya dilakukan di SD. Tujuan ini juga akan menjadi perantara agar anak
nantinya diharapkan mampu memecahkan berbagai permasalahan yang berkenaan
dengan perhitungan atau matematika, statistika dsb yang pada akhirnya
diharapkan secara mandiri anak mampu memecahkan persoalan perhitungan dalam
kehidupannya. Demikian halnya, tujuan pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan
perantara/jembatan bagi tujuan pendidikan Sekolah Dasar, tujuan pendidikan
Sekolah Dasar merupakan perantara bagi tujuan pendidikan Sekolah Menengah
Pertama dan seterusnya.
C.
Pembahasan
Berdasarkan tujuan
pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli terdapat beberapa kekurangan dan
kelebihan. Menurut M J Langeveld (Ahmadi dan Uhbiyati. 2003 ) terdapat beberapa
kekurangan yaitu ada beberapa bagian yang di sebutkan M.J Langeveld terutama
pada tujuan ksusu itu tidak ada dalam bukunya (Ahmadi dan Uhbiyati. 2003) ada bagian bagian
yang hilang, sedangkan kelebihan menurut M J Langeveld (Ahmadi dan Uhbiyati.
2003) adalah materi yang di sampaikannya sudah cukup meskipun ada bagian yang
hialang.
Kekurangan dan kelebihan
menurut M.J Langeveld (Isnaesturita 2013) terdapat beberapa kekurangan yaitu
pada tujuan umum, beliau hanya menjabarkan garis besarnya tidak di sertai
pembahasan lebih lanjut, seperti yang di katakana oleh M.J Langeveld. Sedangkan
kelebihan menurut M.J Langeveld (Isnaesturita 2013) adalah materi di dalamnya
di sertai contoh-contoh, sehingga para pembaca akn paham melalui contoh
tersebut.
Kekurangan dan kelebihan
menurut M.J Langeveld (Sujatmoko. 2011) terdapat beberapa kekurangan
diantaranya, penggunaan bahasa yang terlalu tinggi dan terlalu singkat, ini
dapat membuat si pembaca mengulang-ngulang membacanya untuk memahami pendapat
itu beda dengan pendapat M.J Langeveld yang menggunakan bahasa baku dan mudah
di serap. Sedangkan kelebihan menurut M.J Langeveld (Sujatmoko. 2011) adalah
materi di dalamnya ada unsur-unsur penambahan seperti pada tujuan khusus, ini
apat membuat si pembaca akan sedikit cepat memahami materi tersebut.
Kekurangan dan kelebihan
menurut M.J Langeveld (Ahira dan Anne. 2010) terdapat beberapa kekurangan diantaranya,
pada tujuan umum kurangnya penjabaran yang di kemukakan oleh M.J Langeveld.
Sedangkan kelebihan menurut M.J Langeveld (Ahira dan Anne. 2010) adalah
terdapat pada tujuan khusus, tujuan insidental, tujuan sementara, tujuan tak
lengkap dan tujuan intermedier di dalamnya sudah sangat jelas di tuliskan apa
yang di kemukakan oleh M.J Langeveld, dan di sertai juga dengan
contoh-contohnya.
D.
Kesimpulan
Melalui tujuan pendidikan
inilah kita bisa mengetahui tentang tujuan pendidikan yang di kemukakan oleh
para ahli, diantarnya ada tujuan umum, khusus, insidental, sementara, tak
lengkap dan intermedier. Setelah kita tahu arti dari tujuan pendidikan ini, kita
sedikit banyaknya dapat mengetahui tujuan pendidikan ini, tujuan pendidikan ini
pertama membahas tujuan umum yaitu proses tercapinya kedewasaan anak didik,
artinya di sini semua hal yang berkaitan dengan pendidikan, itu tandanya proses
kedewasaan anak didik dari tahapan paling bawah sanpai tahapan paling atas,
proses kedewasaan mencakup semuanya termasuk di dalamnya jasmani dan rohani.
Pendidikan merupakan proses
perubahan yang rasakan oleh semua orang termasuk anak didik, di mana perubahan
ini dapat berengaruh pada diri anak didik tersebut, entah itu pengaruh positip,
ataupun pengaruh negatip. Yang ke dua
ialah tujuan khusus, tujuan ini sangat erat kaitannya dengan tujuan umun karena
tujuan ini cikal bakalnya dari tujuan umum, akan tetapi tujuan khusus ini
merupakan tujuan penghususan dari tujuan umum, yang di dalamnya membhas tentang
kehidupan anak didik, entah itu menyangkut umur, jnis kelamin, keluarga,
lingkugan dimana ia tinggal dan di didik. Yang ketiga ialah tujuan insidental,
tujuan ini sangat jauh hubungannya dengan tujuan umum, karena tujuan ini
terbentuk secara kebetulan atau tidak sengaja, akan tetapi hubungan ini terarah
pada pencapaian tujuan umum. Yang ke empat yaitu tujuan sementara, tujuan ini
berkaitan dengan tujuan khusus, karena sebelum menuju ke tujuan khusus, tujuan
sementara inilah yang mempersiapkankannya. Yang kelima ialah tujuan tak
lengkap, tujuan tak lengkap ini adalah terpisah pisah, namun terpisah pisahnya
pada satu aspek saja. Dan yang terakhir atau ke enam yaitu tujuan intermedier,
tujuan ini merupakan jembatan untuk mencapai pendidikan yang lebih luas
cakupannya.
Tujuan pendidikan seperti
ini perlu di lakukan secara benar dan perlu memiliki keterampilan yang bagus,
entah itu keterampilan dalam berbahasa, keterampilan intelektual dan
keterampilan-keterampialn lainnya.
A. Daftar Pustaka
Ahira dan Anne. (2010). Tujuan Pendidikan. [Online]. Tersedia di:
Ahmadi Abu., Drs.H. dan Uhbiyati Nur., Dra. (2003). Ilmu Pendidikan. Jakarta. PT Rineka
Cipta.
Hudri Said. (2013). Pengerttian pendidikan menurut ahli. [Online]. Tersedia di:
Hanakristina.
2010. Pengaruh Globalisasi Terhadap Pendidikan. [Online]. Tersedia di: http://hanakristina.wordpress.com/2010/03/29/dampak-globalisasi-dalam-dunia- pendidikan/[17
Oktober 2014]
Sujatmoko Ivan. 2011. Konsep,
fungsi, tujuan dan aliran-aliran. [Online]. Tersedia di:
http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/03/konsep-fungsi-tujuan-dan-aliran-aliran.html [06 Oktober 2014]
Isnaesturita. 2013. Tujuan Pendidikan. [Online]. Tersedia di http://isnaesturita.wordpress.com/2013/02/27/tujuan-pendidikan/
[06 Oktober 2014]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar